Rapat Kerja Komisi Irigasi DIY : Informasi Iklim

Yogyakarta, 23 Mei 2017 – Pertanian merupakan salah satu sektor yang sangat merasakan dampak akibat perubahan iklim yang terjadi. Perubahan iklim ini bisa mengancam ketahanan pangan. Iklim ekstrim seperti curah hujan yang sangat tinggi serta kekeringan yang sangat lama, mengakibatkan kerusakan tanaman dan kegagalan panen sehingga produktivitas tanaman menurun. Iklim ekstrim juga merusak sumber daya lahan pertanian beserta infrastrukturnya seperti jaringan irigasi. Untuk itu Komisi Irigasi DIY pada hari Selasa tanggal 23 Mei 2017 melaksanakan rapat kerja yang kedua dengan agenda pembahasan tentang Info Iklim di DIY dengan narasumber Ibu Etik Setyaningrum, M.Si. dari Badan Meteorologi, Klimotologi dan Geofisika (BMKG) Daerah Istimewa Yogyakarta, selain itu dalam rapat kerja ini juga dibahas beberapa permasalahan – permasalahan yang ada terkait dengan jaringan irigasi. Rapat Kerja kali ini dibuka oleh Bapak Ir. Yohanes Wibisono, MA. dari Dinas PUP-ESDM Bidang Sumber Daya Air Daerah Istimewa Yogyakarta selaku Sekretaris I Komisi Irigasi DIY, sebagai pemimpin oleh Ibu Ir. Yektining Rahajeng, MP. Dari Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta selaku Sekretaris II Komisi Irigasi DIY. Beberapa rekomendasi yang disepakati dalam rapat kerja adalah : 1. Pihak-pihak yang terkait agar mengantisipasi kemungkinan akan terjadinya El Nino lemah yang menyebabkan berkurangnya hujan pada saat musim kemarau pada bulan Mei-September 2017 di Wilayah D.I. Yogyakarta. 2. Pemerintah Daerah DIY bersama Balai Besar Wilayah Sungai-Serayu Opak perlu mengkaji pelaksanaan Irigasi Sistem Kalibawang dan pelanggaran yang banyak terjadi pada daerah irigasi Vander Wijck Hilir. 3. Perlu koordinasi lebih lanjut oleh pihak-pihak terkait terhadap kerusakan pada Gorong-gorong terutama di wilayah Kabupaten Bantul. 4. Perlu sosialisasi kembali kepada petani dari instansi terkait perihal penggunaan varietas benih yang cocok dipakai pada suatu kawasan tertentu.